Cari Blog Ini

Kamis, 28 Februari 2013

KISAH WAFATNTA MARYAM IBU ISA AL-MASIH

 

Sahabat fillah yang terhormat. .

Cerita ini dari Wahab bin Munabbin, neneknya Idris, dia mengatakan, " Saya telah menemukan sebagian Kitabnya Nabi Isa Al-Masìh. Beliau berkata kepada ibunya. .

" Ibu...... Sesungguhnya dunia ini adalah kampung yang akan punah, kampung yang akan hilang melayang.
Sesungguhnya akhirat itulah kampung yang langgeng . Untuk itu wahai ibuku tercinta, marilah pergi ( bersama saya....)

Kemudian ibu dan anak itu pergi ke gunung di Libanon.
Di gunung itu keduanya berpuasa siang hari dan malamnya untuk menegakkan Shalat malam.
Mereka hanya makan dari dedaunan pepohonan, dan minum air hujan saja,
dan disana mereka tinggal sangat lama. . .

Suatu hari Nabi Isa turun gunung menuju salah satu jurang mencari daun daunan untuk berbuka puasa bersama.
Saat Nabi Isa turun gunung meninggalkan ibunya, ternyata ibunya di datangi oleh malaikat maut ( yang sebelumnya Maryam tidak mengetahui kalau sesosok itu adalah malaikat maut ).
Malaikat maut itu mendekati seraya berkata menguacapkan salam....
" Assalamu alaika, wahai Maryam... orang yang patuh ibadah puasa dan shalat pada malam harinya,"
" Siapakah engkau ?" jawab Maryam. sungguh sekujur badan sangat gemetar karena takut mendengar suaramu dan kewibawaanmu

" Saya adalah malaikat maut," jawab malaikat itu,
" Saya tidak mengenal kasihan terhadap anak-anak karena kecilnya,
tidak mengenal kata memuliakan terhadap mereka yang sudah tua atau mengenal karena kebesaran dia,
sebab sayalah yang bertugas mencabut roh."

" Wahai malaikat maut . . .engkau Kesini untuk berkunjung saja atau memangnya untuk mencabut roh saya !"
" Bersiap siaplah engkau mati, wahai Maryam !" tegas malaikat.
" Apakah engkau tidak mengizinkan untukku, supaya menunggu kedatangan anak kesayanganku, yang menjadi buah hatiku dan penawar segala kesusahanku !"

" Saya tidak diperintahkan untuk itu, " tegas malaikat maut."
Dan saya hanya sebatas hamba yang takut terhadap perintah.
Demi Allah, saya tidak akan mampu mencabut roh seekor nyamukpun, kecuali saya sudah diperintah Tuhan Allah.
Hal ini agar saya tidak menyia-nyiakan waktu sedetikpun, sehingga saya mencabut rohmu ditempat ini juga!".

" Wahai malaikat maut," jawab Maryam.
" Kalau engkau sudah menerima perintah dari Allah Ta'ala,
maka tunaikan saja perintah itu,"
Maka malaikat maut mendekati dia tatkala duduk beribadah, lalu roh Maryam dicabut dan mati.

Kemudian Nabi Isa as terlambat datang tidak seperti biasanya.
Bahkan ia kembali sampai masuk waktu ashar akhir ( mendekati magrib ).
Dia membawa sayur-mayur sekaligus kubis sesampai ( dipadepokan ) dia mendapati ibunya masih terduduk dalam keadaan shalat.
Setelah meletakkan sayur mayur,
kemudian Nabi Isa as ikut shalat disamping ibunya sampai sampai larut malam.

Tengah malam sunyi senyap, waktunya berbuka bagi Nabi Isa as.
Dia memanggil halus kepada ibunya.
" Assalamu alaika wahai ibu ! Sesungguhnya telah masuk waktu malam, waktunya berbuka bagi orang yang berpuasa, serta waktu tegaknya orang orang beribadah kepada Allah.
Mengapa ibu tidak jua berdiri beribadah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih!"

( Tapi ibu itu tetap diam dalam duduknya yang disangka terduduk karena shalat yang ketiduran ).
Nabi Isa as, lantas mengulang perkataan terhadap ibunya.

" Ibu, sesungguhnya dalam tidur memang ada kenikmatan...."
Nabi Isa pun lantas berdiri menghadap kiblat beribadah, tidak berbuka karena tidak bersama ibu, kemudian Isa pun melanjutkan shalat malam sampai dua pertiga malam.
Hal ini dilakukan karena berbuat santun teriadap ibu, tidak berbuka kecuali bersama sama ibunya .

Mulai timbul keresahan kegelisahan dalam ibadah Nabi Isa as .
Dalam keadaan berdiri dan resah gelisah, dia memanggil ibunya :

" Assalamu alaika, wahai ibunda. " Lirih Nabi Isa as ,
( karena tidak ada sahutan ) dia melanjutkan ibadah sampai terbit fajar pagi .
Pagi yang agak kelam ini, ia meletakan pipinya ke ibunya, meletakkan mulutnya ke mulut ibunya sebagai penghormatan, sambil ia berseru memanggil ibunya disertai tangisan keras karena disangka tidak beribadah sama sekali .
Dia menyeru keras,
" Assalamu alaika, wahai ibunda ! Sungguh malam telah habis dan disambut oleh pagi .
Adakah wakktu untuk menunaikan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Pengasih."

Seketika itu menangislah seluruh malaikat langit, jin-jin di sekitarnya, gunung gunung bergoncang, ( sebab kerasnya Nabi Isa as, yang tidak mengetahui kalau ibunya sudah meninggal ).

Kemudian Allah Ta'ala mewahyukan kepada malaikat, bertanya,
" Apakah sebab yang membuat kalian menangis !"
Tuhan kami Engkau sangat Maha mengetahui..... ( apa apa sebab yang kami tangiskan )."
" Ya, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui dan Aku Maha Kasih dan Sayang."

Dalam keadaan seperti itu tiba tiba ada suara yang berseru kepada Nabi Isa as .
" Wahai Isa, angkatlah wajahmu. Sesungguhnya ibundamu itu sudah meninggal dunia, dan Allah Ta'ala sudah melipat gandakan pahalamu."
Wajah Nabi Isa yang masih terangkat kemudian menangis tersedu sedu sambil merintih sangat dalam...

" Lalu siapa lagi kawanku di saat sunyi ! Saat aku sendri ! Serta siapa lagi yang dapat aku ajak bertukar pikiran ! Bersenda gurau dalam perantauanku !
Dan siapa lagi yang membantu aku dalam ibadahku !"

Keadaan seperti ini Allah berfirman kepada gunung, " Wahai gunung, berilah Isa nasehat !"

Gunungpun memberikan nasehat kepada Isa,
" Wahai Isa, apa artinya kesusahanmu ini ! Ataukah Allah, engkau menghendaki agar dia menjadi pendamping yang menggembirakanmu !"

Berangkat dari nasehat itu, kemudian Nabi Isa as turun gunung, singgah dari desa ke desa, untuk mencari dari kalangan tempat tinggal Bani Isra'il.

Nabi Isa berkata kepada bani Isra'il di sana,
" Assalamu alaikum wahai Bani Isra'il

" Kamu ini siapa," jawab mereka, sungguh bagus wajahmu sampai sampai menyinari terang rumah rumah kami."

" Saya adalah Rohul Allah, Nabi Isa Al Masih.
Dimana ibu telah meminggal dunia dalam perjalanan, tolonglah saya, untuk memandikan, mengkafani, dan memakamkan .
Dia sekarang ada di gunung sana."

Mereka Bani Isra'il menjawab, " Wahai Roh Allah, sesungguhnya digunung tersebut banyak sekali ular ular besar dan ular ular ganas lainya, yang sama sekali belum pernah dilalui oleh nenek kami atau ayah kami sejak 300 tahun yang lalu."

Nabi Isa as memaklumi keadaan mereka.
Diapun lantas kembali naik ke gunung tanpa hasil sesuai kehendaknya .
( Atas kehendak Allah Ta'ala ) beliau berjumpa dengan dua orang pemuda yang gagah-gagah.
Isa bersalaman kepada mereka, lalu menyampaikan maksudnya yang tadi gagal.

" Sesungguhnya ibu telah meninggal dunia dalam perjalanan di gunung ini. Untuk ini tolonglah saya untuk membantu persiapan pemakaman, !"
Salah seorang diantara dua laki laki gagah, ternyata menjelaskan .

" Ini adalah malaikat Mikail, dan saya sendiri adalah malaikat Jibril .
Dan ini obat pengawet tubuh dan serta kain kafan dari Tuhanmu."
Dan sesaat para bidadari cantik jelita dari syurga turut ikut membantu memandikan dan menkafani ( Jenazah Maryam ), kemudian malaikat Jibril memggali lobang untuk mengubur Maryam di puncak gunung, kemudian setelah itu mereka bertiga menshalati dan mengubur disana.

Kemudian Nabi Isa as berdo'a kepada Tuhan Allah Ta'la,
" Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Perkataanku dan Maha Mengetahui dimana tempatku.
Sedetikpun tidak ada urusanku yang tersembunyi dìadapan-Mu .
Ibu telah meninggal dunia, dan saya tidak mengetahui disaat dia meninggal dunia, maka izinkanlah dia berkata kepada saya !"

Allah mewahyukan kepada Isa, " Sungguh aku memberikan izin untukmu."

Nabi Isa as pergi kekuburan ibundanya, berdiri dekat tumpukan tanah, lantas berkata kepada ibunya yang ada dikubur itu dengan suara lembut dan sopan.

" Assalamu alaika, wahai ibunda tercinta.....

Dalam kubur dijawab oleh ibunya, " Wahai anakku tercinta, kesayanganku dan sebagai biji mataku,"

Isa kembali berkata, " Ibunda, bagaimana engkau dapat menemukan tempat pembaringanmu, tempat pengembalian, dan bagaimana pula keadaan kehadiran kepada Tuhamu .!

Jawab ibunda, " Tempat pembaringanku adalah sebaik-baik tempat pembaringan, tempat kembaliku adalah sebaik-baik tempat kembali .
Dan masalah aku datang menghadap Tuhanku, yang hanya aku tahu bahwa Dia menerima dengan rela tanpa ada marah."

Ibunda...... " Tanya Nabi Isa, " Bagaimana engkau merasakan sakit sakaratul maut..."

" Demi Allah....." Jawab Ibunda. " ialah Dzat yang memgutusmu sebagai Nabi dengan sebenar-benarnya,
belum hilang rasa sakit dari sakaratul maut ditenggorokan,
demikian juga kewibawaan menakutkan dari malaikat maut belum sirna dari pelupuk mataku."

Setelah itu tidak ada lagi yang tercatat dalam percakapan antara ibunda dan anak.
Di akhiri oleh ibunda, " Aalaika-salam, Wahai kesayanganku, sampai jumpa pada hari Qiamat kelak." ( Misykatul Anwar : Durratun-nashihin ).

Sahabat filah yang terhormat. . .

Demikianlah cerita dan kisah wafatnya ibunda Isa Al-Masih
semoga bermanfaat dan untuk menambah ilmu pengetahuan dan keimanan kepada Allah swt.
Amin... Amin... Amin... Ya rabbal alamin

Da'wah Agama Islam. Silahkan kunjungi di
http://www.facebook.com/kerjasama/Grup-MAJELIS-TA'LIM-ALHIDAYYAH

0 komentar:

Posting Komentar